Advertisement

DPD LDII Kab. Purbalingga

Ketum LDII: Hari Kesaktian Pancasila Sebagai Momentum Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

 

Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Ir. KH Chriswanto Santoso, M.Sc

Jakarta (1/10). Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen bersejarah dalam memperkuat persatuan bangsa Indonesia yang beragam. Menurutnya, Pancasila telah terbukti sebagai ideologi yang mampu menyatukan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan yang menjadi fondasi bangsa ini.

"Hari Kesaktian Pancasila menunjukkan bahwa ideologi yang dibangun oleh para pendiri bangsa sangat tepat. Pancasila mampu menampung keberagaman Indonesia. Ketika ada upaya menggantikan Pancasila dengan ideologi lain, seperti yang terjadi pada 30 September, Pancasila tetap tegak, teguh dan relevan," jelas Chriswanto. Ia juga menambahkan bahwa Pancasila berhasil mengatasi ancaman dari ideologi komunisme yang berupaya merongrongnya pada masa lalu.

Untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Chriswanto mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersyukur, terus mempertahankan dan meningkatkan perwujudan nilai-nilai Pancasila demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. "Kita harus bersyukur bahwa Pancasila hadir sebagai perekat keberagaman di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

KH Chriswanto juga memaparkan bahwa LDII telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila. Salah satu upaya tersebut adalah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga negara, seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Melalui MoU dengan MPR, kami berencana mengadakan program sekolah virtual kebangsaan untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila, keanekaragaman, serta pentingnya menjaga keutuhan NKRI," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara menjadi kunci untuk meminimalisir permasalahan kebangsaan yang bisa mengancam persatuan. "Dengan kesadaran yang lebih baik, kita bisa menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan yang ada," katanya.

LDII terus berupaya bersinergi dengan pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. KH Chriswanto mengungkapkan bahwa LDII telah memprioritaskan program kebangsaan sebagai agenda utama dalam berbagai kerja sama dengan lembaga negara, seperti Kejaksaan, MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), TNI dan Polri.

"Kami menyadari bahwa stabilitas Indonesia sebagai sebuah negara sangat penting. Karena itu, LDII terus bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila dipahami dan diinternalisasi oleh seluruh masyarakat," jelasnya.

Terkait masa depan Pancasila, KH Chriswanto menaruh harapan besar pada generasi penerus. Ia berharap generasi muda Indonesia dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Sosialisasi tentang kebangsaan dan Pancasila harus terus dilakukan agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Generasi muda harus memahami bahwa Pancasila adalah ideologi yang melindungi keberagaman, menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

 Ideologi Sakti yang Bertahan di Tengah Ancaman Modern

Sementara itu, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menjelaskan bahwa peringatan ini menggarisbawahi pentingnya Pancasila sebagai landasan bangsa yang plural dan majemuk. "Ini sebuah momentum bersejarah yang menjadi pengingat akan kekuatan ideologi Pancasila dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap kesatuan bangsa. Hari ini merujuk pada keberhasilan menggagalkan upaya kudeta Gerakan 30 September (G30S) yang diduga didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965," ujarnya.

Menurut Guru Besar Sejarah UNDIP Semarang, peristiwa ini menegaskan bahwa Pancasila tetap menjadi ideologi yang 'sakti' atau tahan terhadap berbagai upaya yang ingin mereduksi nilai-nilainya. “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah simbol kemenangan ideologi Pancasila pada 1 Oktober 1965, ketika ancaman kudeta dari gerakan komunis yang ingin menggantikan Pancasila berhasil digagalkan,” jelas Singgih.

Lebih lanjut, Singgih menekankan bahwa Pancasila terbukti mampu bertahan melalui berbagai fase sejarah Indonesia, termasuk era demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin. "Upaya mengganti Pancasila selalu berakhir dengan kegagalan, mulai dari masa revolusi hingga percobaan kudeta 1965. Ini menunjukkan betapa kuatnya Pancasila sebagai dasar negara,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan perbedaan, Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni. “Hari Lahir Pancasila merayakan lahirnya Pancasila sebagai ideologi negara pada tahun 1945, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila memperingati kemenangan ideologi ini atas ancaman ideologi lain yang berupaya menggantikannya,” jelasnya.

Pancasila juga memiliki makna simbolis yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. “Indonesia adalah negara yang plural dengan berbagai suku, agama, dan golongan. Pancasila berhasil memayungi semua perbedaan ini, sehingga tetap tercipta harmoni,” ujar Singgih.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bahwa ideologi ini adalah yang paling sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Di era modern, tantangan terhadap Pancasila semakin beragam, termasuk ekspansi ideologi transnasional yang mengancam integrasi bangsa. “Pancasila tetap relevan di era modern dan postmodern ini. Ia menjadi benteng dari ancaman ideologi asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Kami menekankan pentingnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan keteladanan, sehingga masyarakat memiliki karakter yang luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” tutupnya.


Bupati Purbalingga Helat Audiensi serap Aspirasi LDII



Purbalingga (24/9). Jajaran Pengurus Harian DPD LDII  Purbalingga beraudiensi ke Bupati Purbalingga. Kehadiran mereka diterima langsung oleh  Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pada Jumat (20/9).

Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Purbalingga, Kusno Raharjo mengungkapkan, kunjungan itu untuk mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah. Dalam kesempatan itu, ia memperkenalkan segenap jajaran pengurus dan program kerja LDII Purbalingga.

Pada audiensi kali ini Kusno didampingi Ketua Wanhat DPD Santosa, Wakil Ketua 1 Wanhat  H. Abdullah Rofik,  Wakil Ketua 2 Siswoyo, Dewan Pembina Sutanto, Sekretaris Wahyu Eka panca, Ketua Bidang Pendidikan Agama dan Dakwah Ustadz Khoirul Huda, Bidang lainnya Haryanto, Rohmat, Yusuf, Suparman, M. Afan, Iqbal,serta Wakil Bendahara Siamnoto Sampurno,



Dalam Paparannya, Kusno mengatakan bahwa pihaknya memiliki 8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa, yang siap diselaraskan dengan Program Bupati Purbalingga. Adapun kedelapan bidang tersebut adalah bidang penguatan wawasan kebangsaan, bidang dakwah, bidang pendidikan, bidang ekonomi syariah, ketahanan pangan, bidang kesehatan dan herbal, bidang energi baru terbarukan, dan bidang teknologi digital. Selain itu LDII memiliki program 3K yakni karya, komunikasi dan kontribusi dalam bidang tersebut. Dalam bidang dakwah, pihaknya terus memberikan dakwah kepada masyarakat dengan mengedepankan dakwah yang menyejukkan. Tuturnya.

Menanggapi hal itu Bupati Purbalingga mengapresiasi program dari LDII, “Program dari LDII bagus, kami akan memfasilitasi dan mendukung program-program keumatan. Selama untuk kepentingan masyarakat dan umat Insya Allah kita akan dukung secara kolaborasi dan bersinergi,” Tutupnya.

DPD LDII Menerima Kunjungan Safari Jumat Kapolres Purbalingga

Ketua DPD LDII Kusno Raharjo (kiri) & Kapolres Purbalingga AKBP Rosyid Hartanto (kanan)


Purbalingga (7/09). Kapolres Purbalingga AKBP Rosyid Hartanto berkunjung safari jumat dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Purbalingga pada hari Jumat (6/09/2024) di Masjid Sabilul Jannah Desa Karang duren Kec. Bobotsari Kab. Purbalingga Jawa Tengah.

Dalam rangka mewujudkan pilkada damai Kapolres Purbalingga melakukan berbagai inovasi dan terobosan Safari Jumat sekaligus menyapa warga, kegiatan tersebut hadir Kapolres AKBP Rosyid Hartanto, Wakapolres Kompol Donni Krestanto, Kasat Reskrim AKP Aris Setiyanto, Kasat Lantas AKP Arief Wiranto, Kasat Bimas AKP Teddy Subiarsono beserta sejumlah anggota Polres Purbalingga. Hadir juga Forkopincam diantaranya Camat Bobotsari Aris Mulyanto, Kapolsek AKP Sarno Ujianto, Danramil Kapt M Iskandar, bersama tokoh masyarakat serta tokoh agama berkumpul untuk melaksanakan Sholat Jumat bersama.

Usai Khotbah Jumat Kusno selaku Ketua DPD LDII  menyampaikan “Ucapan terimakasih kepada Kapolres Purbalingga atas kunjungannya, lebih lanjut kusno Raharjo menyampaikan kutipan isi khutbah 2 poin penting Yakni amanah 'ubudiyah yang berarti penghambaan manusia kpd sang Kholiq ibadah yg berlandaskan Qur'an hadist,dan amanah watoniyah yg berarti soal kebangsaan yaitu menyangkut persatuan dan kesatuan serta menghindari perpecahan, LDII harus menjadi pelopor bersama polri untuk mewujudkan pilkada damai kami tidak akan biarkan polisi bekerja sendiri insan organisasi civil society ambil bagian menjadi penengah diantara keterbelahan”, ungkapnya.


Kapolres Purbalingga mengapresiasi antusias pengurus DPD dan warga LDII Purbalingga dalam menyambut kunjungan safari jumat. Ia berharap, peran aktif jajaran pengurus DPD LDII bisa selalu bersinergi dengan Polres Purbalingga, dalam bidang keamanan maupun dakwah sehingga bisa menciptakan masyarakat yang nyaman, tentram, aman dan kondusif. 

Kapolres Purbalingga menyampaikan “Betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan pilihan,banyak harapan dan cita-cita besar untuk keberlangsungan Purbalingga sepanjang masa termasuk menuju Indonesia emas 2045 untuk Jangan sampai terganggu karna berbeda pilihan, Kapolres juga akan membuka link pengaduan call center polres untuk bs lebih cepat untuk menerima keluhan masyarakat sehingga cepat di tindak lanjuti”. Tutupnya.

Perkuat Kerja Sama, LDII Purbalingga Beraudiensi dengan Kapolres

Kapolres Purbalingga AKBP Rosyid Hartanto (4 dari kiri)
bersama Pengurus DPD LDII Purbalingga


Purbalingga (15/08). Kapolres Purbalingga AKBP Rosyid Hartanto menerima Audiensi pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Purbalingga pada hari Rabu (14/08/2024) di ruang VIP Polres Purbalingga Jawa Tengah.

Dalam kegiatan tersebut hadir ketua DPD LDII kabupaten Purbalingga kusno raharjo, KH Santosa dan KH Abdulloh Rofik selaku Dewan Penasehat, Supriyadi selaku wakil Ketua, Wahyu Panca selaku Sekretaris, Khoirul Huda selaku Bidang pendidikan agama dan dakwah serta Siamnoto Sampurno selaku Bendahara disambut hangat oleh Kapolres Purbalingga AKBP Rosyid Hartanto dan jajarannya.

Kapolres Purbalingga mengapresiasi kehadiran pengurus DPD LDII Purbalingga untuk bersilaturrahim. Ia berharap, peran aktif jajaran pengurus DPD LDII bisa selalu bersinergi dengan Polres Purbalingga, dalam bidang keamanan maupun dakwah sehingga bisa menciptakan masyarakat yang nyaman, tentram, aman dan kondusif. Ujarnya.


Kapolres Purbalingga menyampaikan, dengan program-program LDII di Purbalingga dapat berperan meringankan tugas pemerintah terutama pihak kepolisian. Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan sejatinya permasalahan bangsa ini tidak akan selesai apabila hanya diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi harus dibantu oleh beberapa elemen masyarakat termasuk LDII.

Kusno selaku Ketua DPD LDII  mengatakan “Silaturahim LDII dan Kapolres untuk memperkuat sinergitas dan hubungan yang baik antara organisasi dan kepolisian dengan bersama menciptakan suasana terutama menjelang pemilu kepala daerah  yang beberapa bulan lagi, pesta demokrasi yg merupakan hak konstitusional warga negara Indonesia agar dapat berjalan dengan aman damai kondusif serta bermartabat, itulah komitmen LDII bersama polres Purbalingga, LDII siap membantu polisi dan semua pemangku kepentingan dalam sosialisasi pemilu yg rasional saling hormat menghormati”, tutupnya.

DPP LDII: Kurban Wujud Ketakwaan yang Dorong Kesalehan Sosial dan Individu

Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc

Jakarta (15/6). Kurban merupakan perwujudan takwa Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT, yang kemudian Allah juga memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam untuk berkurban. Landasan kurban umat Islam sama halnya dengan Nabi Ibrahim AS, yakni ketakwaan dan keikhlasan.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam siarannya persnya. Ia mengajak umat Islam menata niatnya dalam berkurban. Ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan harus menjadi landasan dalam berkurban, yang mendorong kesalehan sosial dan individu.

“Kurban bisa dilaksanakan siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu bisa melaksanakan kurban. Maka, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa menggerakkan diri untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujar KH Chriswanto. 

Ia pun merujuk beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah, seperti satu orang dengan satu hewan kurban, “Andaikan tidak mampu, satu hewan kurban untuk tujuh orang. Adapula satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengurbankan dua ekor kambing. Satu kambing untuk keluarganya dan satu kambing dikurbankan untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya. 

Kemudahan-kemudahan itu, mendorong DPP LDII mengajak warganya untuk mempraktekkan kurban sesuai dengan kemampuannya, “Ketakwaan menjadi pendorong warga kami, sehingga pada dalam posisi strata sosial apapun, warga LDII siap untuk berkurban. Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau PAC LDII, mereka yang tidak mampu menabung lalu patungan membeli hewan kurban,” imbuh KH Chriswanto. 

Di majelis-majelis taklim tersebut diajarkan ayat dan hadits mengenai keutamaan kurban, mulai dari pahala dan manfaatnya, “Amalan yang mengalahkan jihad dan paling dicintai Allah pada 10 Zulhijah atau Idul Adha, adalah menyembelih kurban karena takwa,” imbuh KH Chriswanto. 

Hal senada disampaikan Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya mengatakan ketakwaan menjadi dasar kesalehan individu untuk melaksanakan kurban, “Dari ketakwaan itu mendorong warga kami menabung. Mereka meskipun kekurangan tidak berharap daging untuk keperluan pribadi, namun berbagi dengan tetangga atau siapapun,” papar Dody.

Dari berbagi itulah semua orang diharapkan berbahagia pada Idul Adha, “Tidak benar, ibadah kurban hanya untuk yang kaya saja. Mereka yang tidak mampu atas dasar takwa, bisa juga berkurban. Semua ini untuk ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia,” tuturnya. 

Kesalehan sosial ini pada akhirnya, membangun rasa kebersamaan. Umat Islam tidak lagi memandang ormas, apalagi suku dan budaya, “Ukhuwah basariyah menjadi semakin kuat, dan ini menjadi modal sosial umat Islam dalam membangun bangsa dan negara,” imbuh Dody. 

Ia berpendapat, kurban yang dilakukan pada saat 10 Zulhijah nanti, mendorong perputaran ekonomi. Menurutnya peternak dan petani itu sama, mereka memproduksi komoditas sejak bibit. Saat melepasnya ketika layak dijual, di situlah pendapatan mereka terakumulasi. 

“Mereka bisa menabung, membeli anakan dan memeliharanya. Sisa uang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan membiayai sekolah anak-anak mereka. Makin banyak yang berkurban, makin meningkat kesejahteraan peternak dan keluarganya,” pungkas Dody. 

DPP LDII pada 17 Juni 2024 atau 10 Zulhijah 1445 menyiapkan lebih dari 3.700 lokasi salat Idul Adha di seluruh Indonesia. Dari ribuan tempat itu, berdasarkan data tahun 2023 lalu berkurban 47.341 ternak, dengan rincian 25.154 ekor sapi, 18 ekor kerbau, dan 22.169 ekor kambing. “Menurut catatan media massa, diperkirakan kurban yang dilakukan warga LDII pada tahun 2023 memutar ekonomi sebesar Rp652 miliar. Insya Allah tahun 2024 ini akan meningkat jumlah hewan kurbannya,” ujar Dody.

LDII Purbalingga Gelar Halal Bihalal Bersama Bupati


Purbalingga (28/4). DPD LDII Kabupaten Purbalingga bersama menggelar acara Halal Bihalal di bulan Syawal 1445 Hijriah. Acara ini dilaksanakan di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Jawa Tengah pada Minggu (28/4) pagi.

Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Kabupaten Purbalingga, Kusno Raharjo menyampaikan, kegiatan tersebut digelar untuk mendekatkan antara umat dan umaro untuk membangun sinegritas antara ormas keagamaan dengan pemerintah.



“Kolaborasi antara umat dan umaro diantaranya adalah Purbalingga yang berakhlakul karimah yang merupakan Visi Misi Bupati yang sekaligus merupakan konsen LDII dalam membangun karakter melalui 29 karakter luhur seperti jujur, Amanah, kerja keras, hidup hemat, sederhana, rukun dan sebagainya” tuturnya.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta suami. Hadir pula seluruh pengurus DPD, PC dan PAC LDII se-Kabupaten Purbalingga beserta keluarga besarnya.


Sementara itu, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, membangun Purbalingga tidak oleh pemerintah saja, musti semua pihak turut serta berkontribusi, tak terkecuali LDII.

“LDII dari jaman pemerintahan yang lalu sudah terlihat kontribusinya di segala bidang, bukan saja soal agama tapi termasuk juga Pendidikan, Kesehatan” ungkap Bupati.

Tidak lupa di akhir sambutannya, Bupati Purbalingga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Acara ini juga diisi dengan pengajian umum yang disampaikan oleh Ustad Abdulloh Rofiq. Acara tersebut diharapkan dapat mempererat tali silaturahim antar pengurus LDII. Tutupnya (fajar)



DPD LDII Purbalingga Hadiri Sosialisasi Moderasi Beragama



 

Purbalingga (26/02). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Purbalingga menghadiri Sosialisasi penguatan moderasi beragama yang diselenggarakan Kemenag pada hari Senin (26/02/2024) di hotel Braling Grand Purbalingga Jawa Tengah.

Kegiatan ini dihadiri oleh semua perwakilan ormas yang ada di Purbalingga diantaranya NU, Muhamadiyah, LDII, Kristen, Katholik hingga pengurus Klenteng. Pembicara oleh Ketua FKUB Banyumas Prof. DR. Drs. Mohammad  Roqib, M.A sebagai Direktur Pasca Sarjana UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto. Hadir Ketua DPD LDII Purbalingga Kusno Raharjo dan Suparman Ardiansyah Bagian Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. 

Pembicara Muhammad Roqib mengatakan “ Tujuan dari kegiatan ini untuk membangun kesadaran semua pemeluk agama agar saling hormat menghormati antar dan intern pemeluknya” ujarnya.

Ketua DPD LDII Purbalingga Kusno mengatakan “ Kesadaran masing-masing boleh merasa benar dengan apa yang menjadi keyakinannya namun tetap orang lain juga diberi kesempatan yang sama untuk merasa benar, tidak memaksakan pemahaman orang lain untuk sama dengan apa yg kita fahami” tutupnya.

Bertemu warga LDII Purbalingga, Ketua MPR Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Purbalingga (26/1). Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengadakan sosialisasi “Empat Pilar Kebangsaan” di hadapan warga LDII Purbalingga. Dalam kesempatan itu, ia didampingi DPW LDII Jawa Tengah diwakili husen, ketua DPD LDII Kabupaten Purbalingga Kusno Raharjo dan jajarannya pada hari Jumat (26/1/2024) di gedung Andrawina Owabong Purbalingga.

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan sebagai negara yang Berketuhanan Yang Maha Esa, agama menduduki peran penting dan strategis dalam kehidupan berbangsa. Rumusan sila pertama Pancasila, pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan. Indonesia bukanlah negara sekuler yang sama sekali tidak melibatkan unsur agama dalam urusan negara, namun juga tidak dimaknai sebagai negara agama yang melandaskan salah satu agama sebagai dasar konstitusi.

"Negara menjamin kemerdekaan setiap individu untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. Serta menjalankan ajaran agamanya dengan cara yang berkeadaban, yaitu hormat-menghormati satu sama lain," ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI hari ke-9 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah bersama DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.


Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini memaparkan, selaras dengan peran agama yang begitu sentral kedudukannya dalam kehidupan berbangsa, maka eksistensi organisasi keagamaan juga memiliki peran yang signifikan. Baik sebagai entitas kelembagaan yang menaungi berbagai aktivitas umat beragama, maupun sebagai mitra strategis pemerintah dalam urusan keagamaan

"Salah satu peran penting ormas keagamaan dalam kehidupan berbangsa adalah membangun cipta kondisi untuk mewujudkan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini penting, karena selain isu agama memiliki sensitivitas tinggi, jika kita merujuk pada ribuan kasus kekerasan dan diskriminasi, tidak sedikit yang ditengarai berlatar belakang persoalan agama, atau disangkutpautkan dengan agama," kata Bamsoet. Pada kesempatan itu, ia mendorong seluruh komponen bangsa, termasuk seluruh umat beragama, untuk menjaga soliditas kebangsaan, “Hal ini penting mengingat Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk dan heterogen. Tanpa wawasan kebangsaan yang memadai, bangsa Indonesia tidak akan memiliki soliditas kebangsaan, sehingga akan mudah tercerai-berai,” ungkap Bambang Soesatyo yang biasa disapa Bamsoet.

"Di sinilah makna penting kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang kita selenggarakan pada hari ini. Pembangunan karakter dan jatidiri bangsa melalui pemasyarakatan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI diharapkan mampu mengatasi fenomena melemahnya wawasan kebangsaan," pungkas Bamsoet. (fajar)

Back To Top