Advertisement

DPD LDII Kab. Purbalingga

DPD LDII Purbalingga Hadiri Sosialisasi Moderasi Beragama



 

Purbalingga (26/02). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Purbalingga menghadiri Sosialisasi penguatan moderasi beragama yang diselenggarakan Kemenag pada hari Senin (26/02/2024) di hotel Braling Grand Purbalingga Jawa Tengah.

Kegiatan ini dihadiri oleh semua perwakilan ormas yang ada di Purbalingga diantaranya NU, Muhamadiyah, LDII, Kristen, Katholik hingga pengurus Klenteng. Pembicara oleh Ketua FKUB Banyumas Prof. DR. Drs. Mohammad  Roqib, M.A sebagai Direktur Pasca Sarjana UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto. Hadir Ketua DPD LDII Purbalingga Kusno Raharjo dan Suparman Ardiansyah Bagian Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. 

Pembicara Muhammad Roqib mengatakan “ Tujuan dari kegiatan ini untuk membangun kesadaran semua pemeluk agama agar saling hormat menghormati antar dan intern pemeluknya” ujarnya.

Ketua DPD LDII Purbalingga Kusno mengatakan “ Kesadaran masing-masing boleh merasa benar dengan apa yang menjadi keyakinannya namun tetap orang lain juga diberi kesempatan yang sama untuk merasa benar, tidak memaksakan pemahaman orang lain untuk sama dengan apa yg kita fahami” tutupnya.

Bertemu warga LDII Purbalingga, Ketua MPR Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Purbalingga (26/1). Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengadakan sosialisasi “Empat Pilar Kebangsaan” di hadapan warga LDII Purbalingga. Dalam kesempatan itu, ia didampingi DPW LDII Jawa Tengah diwakili husen, ketua DPD LDII Kabupaten Purbalingga Kusno Raharjo dan jajarannya pada hari Jumat (26/1/2024) di gedung Andrawina Owabong Purbalingga.

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan sebagai negara yang Berketuhanan Yang Maha Esa, agama menduduki peran penting dan strategis dalam kehidupan berbangsa. Rumusan sila pertama Pancasila, pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan. Indonesia bukanlah negara sekuler yang sama sekali tidak melibatkan unsur agama dalam urusan negara, namun juga tidak dimaknai sebagai negara agama yang melandaskan salah satu agama sebagai dasar konstitusi.

"Negara menjamin kemerdekaan setiap individu untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. Serta menjalankan ajaran agamanya dengan cara yang berkeadaban, yaitu hormat-menghormati satu sama lain," ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI hari ke-9 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah bersama DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.


Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini memaparkan, selaras dengan peran agama yang begitu sentral kedudukannya dalam kehidupan berbangsa, maka eksistensi organisasi keagamaan juga memiliki peran yang signifikan. Baik sebagai entitas kelembagaan yang menaungi berbagai aktivitas umat beragama, maupun sebagai mitra strategis pemerintah dalam urusan keagamaan

"Salah satu peran penting ormas keagamaan dalam kehidupan berbangsa adalah membangun cipta kondisi untuk mewujudkan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini penting, karena selain isu agama memiliki sensitivitas tinggi, jika kita merujuk pada ribuan kasus kekerasan dan diskriminasi, tidak sedikit yang ditengarai berlatar belakang persoalan agama, atau disangkutpautkan dengan agama," kata Bamsoet. Pada kesempatan itu, ia mendorong seluruh komponen bangsa, termasuk seluruh umat beragama, untuk menjaga soliditas kebangsaan, “Hal ini penting mengingat Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk dan heterogen. Tanpa wawasan kebangsaan yang memadai, bangsa Indonesia tidak akan memiliki soliditas kebangsaan, sehingga akan mudah tercerai-berai,” ungkap Bambang Soesatyo yang biasa disapa Bamsoet.

"Di sinilah makna penting kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang kita selenggarakan pada hari ini. Pembangunan karakter dan jatidiri bangsa melalui pemasyarakatan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI diharapkan mampu mengatasi fenomena melemahnya wawasan kebangsaan," pungkas Bamsoet. (fajar)

Back To Top