Advertisement

DPD LDII Kab. Purbalingga

Siapkan Generasi Unggul, PC LDII Purbalingga Gelar Festival Anak Sholeh

 


Purbalingga (16/7). Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Purbalingga mengadakan kegiatan pembinaan generasi penerus usia Paud, SD dan SMP atau yang dikenal kelas caberawit dan kelas pra remaja dalam bentuk Festival Anak Sholeh (FAS) pada hari Minggu (16/7/2023) di Masjid Baiturohmah Purbalingga Jawa Tengah.

Kegiatan itu dihadiri sekitar 250 orang dari tujuh PAC LDII di empat Kecamatan wilayah Purbalingga dan sekitarnya. Adapun rangkaian kegiatan dimeriahkan dengan lima jenis kegiatan perlombaan, yaitu khitobah, tilawah Alquran, adzan, cerita islami, hafalan Alquran dan cerdas cermat.

Adapun rekap peserta terbaik Khitobah dari kelas caberawit yaitu Lutfa PAC Toyareka dan Berlian PAC Penambongan, kelas pra remaja Royan dan Naila PAC Penambongan. Peserta terbaik tilawah Alquran dari kelas caberawit yaitu Syauqina PAC Penambongan dan Sabilillah PAC Toyareka, kelas pra remaja Savira PAC Toyareka dan Royan PAC Penambongan. Peserta terbaik Adzan dari kelas caberawit yaitu Afnan dan Dawud PAC Penambongan, kelas pra remaja Faqih dan Nadhif PAC Penambongan. Peserta terbaik cerita islami dari kelas caberawit yaitu Luthfa PAC Toyareka dan Reyhan PAC Bedagas, kelas pra remaja Faizal PAC Penambongan dan Faqih PAC Bancar. Peserta terbaik Hafalan dari kelas caberawit yaitu Satrio PAC Bedagas dan Queenza PAC Penambongan, kelas pra remaja Ahza dan Abinaya PAC Penambongan. Peserta terbaik cerdas cermat dari kelas caberawit yaitu Tim PAC Penambongan dan PAC Bancar, kelas pra remaja Tim PAC Penambongan dan PAC Bancar. Predikat peserta terbaik terbanyak oleh PAC Penambongan. Selanjutnya peserta terbaik PC LDII Purbalingga akan mengikuti lomba tingkat DPD LDII Purbalingga.


Turut hadir Ketua PC LDII Kecamatan Purbalingga Boman. Ia mengatakan, diadakannya kegiatan ini supaya bisa menanamkan nilai-nilai luhur Islam pada generus LDII. “Kegiatan Festival Anak Sholeh ini merupakan wujud partisipasi LDII dalam pembentukan karakter bangsa agar generus LDII bisa menjadi generus yang alim faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia FAS 2023 Lukman Winoto menyampaikan, “kegiatan ini bertujuan untuk membina anak-anak sejak usia dini dengan program dari LDII, yaitu Generasi yang profesional religius”. tuturnya.

FAS ini menjadi agenda tahunan DPD LDII Purbalingga yang berkolaborasi dengan PPG khususnya PC LDII Purbalingga, bukan sekadar lomba adu keterampilan, namun sarana untuk mencetak generasi unggul melalui pembinaan karakter generus. (Iqbal)

Wujudkan Generasi Tri Sukses, PC LDII Kalimanah Gelar FAS Gemilang dan Bazar

 

Para Pemenang Lomba Berfoto Bersama dengan Ketua Panitia dan Dewan Pembina

Purbalingga (16/7). Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Purbalingga mengadakan kegiatan pembinaan generasi penerus usia Paud, SD dan SMP atau yang dikenal kelas caberawit dan kelas pra remaja dalam bentuk Festival Anak Sholeh (FAS) pada hari Minggu (16/7/2023) di Masjid Nurul Huda Selabaya Kalimanah Purbalingga Jawa Tengah.

Dimeriahkan juga dengan deretan stan beragam produk usaha kuliner untuk mengembangkan potensi generasi penerus LDII di bidang kemandirian. Dengan slogan Gemilang yaitu Generus Alim faqih berakhlakul karimah mandiri unggul di zamannya.

Kegiatan itu dihadiri sekitar 200 orang dari empat PAC LDII di 3 Kecamatan wilayah Purbalingga dan sekitarnya. Adapun rangkaian kegiatan dimeriahkan dengan lima jenis kegiatan perlombaan, yaitu khitobah, tilawah Alquran, adzan, cerita islami, hafalan Alquran dan cerdas cermat.

Adapun rekap peserta terbaik Khitobah dari kelas caberawit yaitu Dinda dan Asyifa, kelas pra Husni dan Afriza. Peserta terbaik tilawah Alquran dari kelas caberawit yaitu Qonita dan Farid, kelas pra remaja Afriza dan Ria. Peserta terbaik Adzan dari kelas caberawit yaitu Zaka dan Seva, kelas pra remaja Bayu dan Rizky. Peserta terbaik cerita islami dari kelas caberawit yaitu Talitha dan Silfana, kelas pra remaja Zahra dan Riyani. Peserta terbaik Hafalan dari kelas caberawit yaitu Kayistiar dan Aulia, kelas pra remaja Kayla dan Latif. Peserta terbaik cerdas cermat dari kelas caberawit yaitu Tim Zahra, Silfana, Farid dan Tim Kayistiar, Azzam, Burhani sedangkan kelas pra remaja Tim Kayla, Husni, Suci dan Tim Latif, Ridwan, Yusron. Predikat peserta terbaik terbanyak oleh PAC Sumilir. Selanjutnya peserta terbaik PC LDII Kalimanah akan mengikuti lomba tingkat DPD LDII Purbalingga.

Ketua PC Kalimanah Ahmad Subekti

Turut hadir Ketua PC LDII Kecamatan Kalimanah Ahmad Subekti. Ia mengatakan, “Kegiatan Festival Anak Sholeh ini merupakan wujud partisipasi LDII dalam pembentukan karakter bangsa agar generus LDII bisa menjadi generus yang alim faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ketua panitia FAS 2023 Sihabudin menyampaikan, “kegiatan ini bertujuan untuk membina anak-anak sejak usia dini dengan program dari LDII, yaitu Generasi yang profesional religius”. tuturnya.

FAS ini menjadi agenda tahunan DPD LDII Purbalingga yang berkolaborasi dengan PPG khususnya PC LDII Kalimanah, bukan sekadar lomba namun sarana untuk mencetak generasi Trisukses melalui pembinaan karakter generus. (Fajar)

Tanamkan Karakter Profesional Religius, PC LDII Bobotsari Gelar FAS


 

Purbalingga (16/7). Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Bobotsari mengadakan kegiatan pembinaan generasi penerus usia Paud, SD dan SMP atau yang dikenal kelas caberawit dan kelas pra remaja dalam bentuk Festival Anak Sholeh (FAS) pada hari Minggu (16/7/2023) di Masjid Sabiluljannah Bobotsari Purbalingga Jawa Tengah.

Kegiatan itu dihadiri sekitar 150 orang dari enam PAC LDII di empat Kecamatan wilayah Purbalingga dan sekitarnya. Adapun rangkaian kegiatan dimeriahkan dengan lima jenis kegiatan perlombaan, yaitu khitobah, tilawah Alquran, adzan, cerita islami, hafalan Alquran dan cerdas cermat.

Adapun rekap peserta terbaik Khitobah dari kelas caberawit yaitu Hanum PAC Gunungwuled, kelas pra remaja Alfiani PAC Gunungwuled dan Renata PAC Karangduren. Peserta terbaik tilawah Alquran dari kelas caberawit yaitu Rhea PAC Gunungwuled dan Renata PAC Karangduren, kelas pra remaja Alfiani PAC Gunungwuled dan Renata PAC Karangduren. Peserta terbaik Adzan dari kelas caberawit yaitu Fildan PAC Karangduren dan Arkan PAC Karangmoncol, kelas pra remaja Azzam PAC Karangduren. Peserta terbaik cerita islami dari kelas caberawit yaitu Naila PAC Gunungwuled dan Risya PAC Bojongsari, kelas pra remaja Putri PAC Gunungwuled dan Lovely PAC Karangduren. Peserta terbaik Hafalan dari kelas caberawit yaitu Bintang PAC Karangmoncol dan Izzan PAC Bojongsari, kelas pra remaja Alinta PAC Bojongsari dan Elok PAC Karangduren. Peserta terbaik cerdas cermat dari kelas caberawit yaitu Tim PAC Bojongsari dan PAC Karangduren, kelas pra remaja Tim PAC Bojongsari dan PAC Karangduren. Selanjutnya peserta terbaik PC LDII Bobotsari akan mengikuti lomba tingkat DPD LDII Purbalingga.

Turut hadir Ketua PC LDII Kecamatan Bobotsari Yusuf Raharjo. Ia mengatakan, diadakannya kegiatan ini supaya bisa menanamkan nilai-nilai luhur Islam pada generus LDII. “Kegiatan Festival Anak Sholeh ini merupakan wujud partisipasi LDII dalam pembentukan karakter bangsa agar generus LDII bisa menjadi generus yang alim faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia FAS 2023 Ardhiansyah menyampaikan, “bahwa festival ini diharapkan generus LDII memiliki karakter yang unggul Sholeh / Sholehah dan juga menjadi ajang silaturahim bagi orang tua maupun anak anak, sekaligus ajang menampilkan kemampuan anak-anak setelah melakukan rutinitas mengaji di masjid.”. tuturnya.

FAS ini menjadi agenda tahunan DPD LDII Purbalingga yang berkolaborasi dengan PPG khususnya PC LDII Bobotsari, bukan sekadar perlombaan, namun sarana untuk mencetak generasi unggul melalui pembinaan karakter generus. (fajar)

FAS PC LDII Bukateja, Membentuk Anak yang Sholeh


 

Purbalingga (9/7). Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Bukateja mengadakan kegiatan pembinaan generasi penerus usia Paud, SD dan SMP atau yang dikenal kelas caberawit dan kelas pra remaja dalam bentuk Festival Anak Sholeh (FAS) pada hari Minggu (9/7/2023) di Ponpes Walibarokah Cipawon Bukateja Purbalingga Jawa Tengah.

Kegiatan itu dihadiri sekitar 175 orang dari enam PAC LDII di empat Kecamatan wilayah Purbalingga dan sekitarnya. Adapun rangkaian kegiatan dimeriahkan dengan lima jenis kegiatan perlombaan, yaitu khitobah, tilawah Alquran, adzan, cerita islami, hafalan Alquran dan cerdas cermat.

Adapun rekap peserta terbaik Khitobah dari kelas caberawit yaitu Anindia PAC Kutawis dan Fatih PAC Kebutuh, kelas pra remaja Delila PAC Karangcengis dan Putri PAC Kebutuh. Peserta terbaik tilawah Alquran dari kelas caberawit yaitu Ananda PAC Cipawon dan Nadya PAC Kedungjati, kelas pra remaja Lintang PAC Karangcengis dan Khiorisa PAC Kedungjati. Peserta terbaik Adzan dari kelas caberawit yaitu Ikhwan PAC Karangcengis dan Fatkhan PAC Cipawon, kelas pra remaja Farid PAC Karangcengis dan Makhi PAC Cipawon. Peserta terbaik cerita islami dari kelas caberawit yaitu Yumna PAC Kedungjati dan Sabrina PAC Karangcengis, kelas pra remaja Izza PAC Karangcengis dan Najwa PAC Mandiri. Peserta terbaik Hafalan dari kelas caberawit yaitu Ilham PAC Karangcengis dan Syafira PAC Cipawon, kelas pra remaja Faiz PAC Karangcengis dan Elsa PAC Kebutuh. Peserta terbaik cerdas cermat dari kelas caberawit yaitu Tim PAC Karangcengis dan PAC Cipawon, kelas pra remaja Tim PAC Karangcengis dan PAC Kedungjati. Selanjutnya peserta terbaik PC LDII Bukateja akan mengikuti lomba tingkat DPD LDII Purbalingga.

Turut hadir Ketua PC LDII Kecamatan Bukateja Rochmat. Ia mengatakan, diadakannya kegiatan ini untuk menanamkan nilai-nilai luhur Islam pada generus LDII. “Kegiatan Festival Anak Sholeh ini merupakan wujud partisipasi LDII dalam pembentukan karakter bangsa agar generus LDII bisa menjadi generus yang alim faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia FAS 2023 Irlan menyampaikan, “kegiatan ini bertujuan untuk membina anak-anak sejak usia dini dengan program dari LDII, yaitu Generasi yang profesional religius”. tuturnya.

FAS ini menjadi agenda tahunan DPD LDII Purbalingga yang berkolaborasi dengan PPG khususnya PC LDII Bukateja, bukan sekadar lomba adu keterampilan, namun sarana untuk mencetak generasi unggul melalui pembinaan karakter generus. (Iqbal)

Pers Rilis DPP LDII Jadi Gerakan Politik, DPP LDII Dukung Pemerintah Tolak LGBT

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santos


*Jakarta (13/7).* Maraknya kampanye komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di dunia, khususnya di Asia Tenggara membuat ormas-ormas Islam khawatir. DPP LDII dengan tegas menolak kampanye LGBT, dan meminta pemerintah dan DPR membuat aturan mengenai pelarangan aktivitas LGBT.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso pun prihatin, bahwa kampanye LGBT didukung pula oleh lembaga-lembaga internasional dengan dalih penghormatan kepada Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan individu. Padahal di Indonesia, aktivitas homoseksual yang identik dengan LGBT dilarang negara.  

“Kegiatan itu memprihantinkan. Apalagi negara hanya punya Pasal 414 KUHP mengenai larangan perbuatan cabul sesama jenis ataupun beda jenis. Ini belum cukup untuk melarang aktivitas LGBT. Mereka telah bergerak dalam ranah politik, bukan hanya sekadar kampanye mengenai hak-hak mereka,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. 

KH Chriswanto menunjukkan contoh bagaimana LGBT menjadi gerakan politik, untuk dipaksakan menjadi kenormalan di tengah masyarakat, “Di Eropa dan Amerika Serikat, Anda menghina agama lain ataupun membakar kitab suci adalah kebebasan beragama. Tapi mengkritik LGBT dianggap sebagai ujaran kebencian,” tegas KH Chriswanto. 

Menurutnya, peraturan yang lebih mendukung gerakan LGBT, karena pelakunya masuk ranah politik untuk mengatur kebijakan. Ia meminta umat beragama di Indonesia, terutama umat Islam mewaspadai gerakan LGBT yang masuk ke dalam partai politik atau menjadikan elit politik corong kampanye kelompok itu. Ia mengatakan, parpol-parpol yang mendukung LGBT dapat dilihat dari sikap mereka di media sosial.

“Ada alasan kuat mengapa kami menolak LGBT. Pertama semua agama Samawi telah menjelaskan keharaman LGBT, bahkan menyontohkan azab yang keras dari Allah bagi pelaku LGBT di Sodom. Bahkan LGBT sangat bertentangan dengan Pancasila, terutama Sila Pertama mengenai Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya. 

Para pelaku LGBT menolak realitas, bahwa Allah yang Maha Esa menciptakan umat manusia terdiri dari dua jenis, “Inilah yang membuat kami menegaskan LGBT bertentangan dengan bukan hanya agama, tapi Pancasila,” imbuh KH Chriswanto Santoso. Mereka menolak realitas ciptaan Tuhan, dengan mempolitisasi hak asasi manusia agar mereka bisa diterima. 

Dampak lain dari LGBT adalah merusak generasi muda, apalagi anak-anak yang diadopsi oleh pasangan LGBT, “Apa yang mereka lihat sejak anak-anak akan terekam, yang berpotensi merusak pola pikir meraka bahwa prilaku LGBT adalah kenormalan dan hak asasi manusia,” tegasnya. 

Hal senada diungkapkan Ketua Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII, KH Aceng Karimullah. Menurutnya, LGBT bertentangan dengan semua agama Samawi, “Kegunaan agama adalah menjaga keberlangsungan manusia. Bermula dari Adam dan Hawa dan berkembang sampai sekarang,” tegasnya. 

Menurut KH Aceng, prilaku LGBT dari situ sudah bertentangan dengan agama. Bahkan dari segi kesehatan menjadikan penyakit, yang sebelumnya tidak pernah ada lalu merajalela akibat dari perbuatan menyimpang. 

Untuk tindakan preventif fenomena LGBT, ia menambahkan, bahwa umat Islam harus berpegang teguh kepada Alquran dan Alhadits, dimulai dari diri sendiri dan keluarga. “Jika lingkungan sendiri dan keluarga sudah kuat dan bersih, maka akan berkembang untuk menyelamatkan kemanusiaan,” ujarnya. Sebaliknya jika tidak mampu menjaga lingkungan dan keluarga, maka timpaan azab menimpa manusia di sekitarnya. 

Sebagai informasi, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa pada 9 Juni 2016, memenangkan pemerintah Prancis yang membatalkan perkawinan sejenis Chapin dan Charpentier. Pengadilan HAM itu memutuskan pernikahan homoseksual adalah melanggar hukum. 

Dengan keputusan tersebut, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mengingatkan, dengan suara bulat, bahwa Konvensi Hak Asasi Manusia Eropa tidak memasukkan hak untuk menikah bagi pasangan homoseksual, demi menghormati kehidupan pribadi dan keluarga. 

Pengadilan HAM itu juga memutuskan bahwa pengertian keluarga tidak hanya mencakup "konsep tradisional tentang pernikahan, yaitu penyatuan antara laki-laki dan perempuan", namun juga memutuskan agar pemerintah tidak dibebani untuk mengizinkan pernikahan homoseksual.

Artinya, di Eropa pun dengan tinjauan filosofis dan antropologis yang didasarkan pada tatanan alam, akal sehat, laporan ilmiah, dan tentu saja hukum positif, pernikahan homoseksual terlarang dan dilarang.

Back To Top